Sunday, January 24, 2010
Pembuluh Kasihku
Rindu seorang anak...bicara buat dirimu..
Lelap alis ini terganggu
menusuk rongga jiwa
bibir mata hidung
dan pipimu
bercanda di ruang minda
Mungkinkah aku lafazkan
bicara demi bicara
di ruang jiwa sengsaramu
untuk aku keringkan mutiara
di hamparan pipimu
Ah, ayahanda segalanya
di bawa awan lalu
bicara ini sepi tanpamu
gelap tanpa amanatmu
kelabu tanpa doamu
kemarauku dalam tangisan
menatap rautmu dalam lelapku
dikau tersenyum
di pembuluh kasihku.
Murizah Mustafa
1.22 am 25 Januari 2010
(Bila mata tak ingin terlelap, inilah ubatnya:)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment