
Mendung di balik awan
benar-benar merobek tangkai hati
apakah dia tidak pernah tahu
walau tiada
segunung harapan
rawannya tetap terasa
di tangkai pendirian
namun, jika itu satu kepuasannya
teruskan,
Sengaja dia warnakan alam
dengan selangit pekat kelam
dengan harapan
tidak mampu aku pertahankan
ketahuilah,
Aku punyai sejuta ketangkasan
untukku coretkan
pekat kelam
hingga terbukti
indahnya alam,
Walaupun tika itu
rawannya masih terluka
darahnya masih membara
namun, ketakwaannya
aku pasakkan di tirai alam...
Murizah Mustafa
Universiti Malaya
11 November 2009
No comments:
Post a Comment